Site icon Berita Jatim

Mengemas Kesederhanaan Petani Jadi Wisata Edukasi

Petani di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang

GIAT: Seorang petani di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang saat mengumpulkan rumput untuk dijadikan pakan ternak. (ANTARA/LINGKAR JATENG)

MALANG, Lingkarjatim.co.id – Membuka kehidupan rumah tangga untuk orang asing, merupakan salah satu hal yang sulit untuk dibayangkan. Keseharian petani di Desa yang biasanya hanya anggota keluarga lakukan, secara tiba-tiba harus menjalani bersama dengan para pengunjung Wisata Edukasi.

Namun, masyarakat Desa Ngabab sejauh ini bisa menerima kedatangan para wisatawan, dan berbagi cerita kehidupan mereka. Tidak jarang, usai berwisata di Desa Ngabab, para wisatawan tetap menjalin komunikasi dengan warga desa hingga saat ini.

Salah seorang warga Desa Ngabab yang membuka rumahnya untuk dijadikan penginapan bagi para wisatawan, Ilfi Khumairoh mengatakan, ia dan keluarganya sangat terbuka kepada para wisatawan yang datang berkunjung ke desanya. Di desa itu, ada 130 rumah yang jadi penginapan saat ada kunjungan wisatawan.

Baca Juga :
Lima Wisata Alam di Kota Malang Layak Jadi Pilihan Liburan

Menurut Ilfi, kedatangan para wisatawan ke Desa Ngabab tersebut, bukan menjadi sebuah gangguan bagi warga setempat. Malah, kedatangan para wisatawan tersebut menjadi salah satu peluang untuk bertukar pikiran, dan menambah keluarga.

Hasil dari konsep pengembangan Desa Wisata Edukasi Ngabab, yang mampu menarik minat wisatawan untuk datang tersebut, bisa menambah pemasukan masyarakat desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani atau peternak itu.

“Mayoritas kami bertani, dan beternak. Dengan wisata edukasi, ada tambahan pendapatan yang kami terima, ini membantu kami,” ujar Ilfi.

Sementara itu, salah seorang pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Brawijaya Smart School Aura Awalia Nawaputri mengatakan, ia bersama teman-temannya mendapatkan pengalaman berharga untuk bisa merasakan keseharian kehidupan para petani pada 2018 lalu.

Pengalaman Berharga untuk Merasakan Kesederhanaan Petani Jadi Wisata Edukasi

“Saya tinggal di rumah sederhana, dan berkesempatan memerah susu pada pagi hari. Semua terasa menyenangkan, namun yang paling penting adalah, masyarakat desa sangat ramah,” kata Aura.

Keramahan masyarakat Desa Ngabab, menjadi kunci untuk mengembangkan potensi, dalam upaya menghadirkan desa wisata edukasi di wilayah Kabupaten Malang. Dengan keterbukaan itu, maka para wisatawan akan merasa lebih dekat dengan desa.

Kendati demikian, Desa Wisata Edukasi Ngabab yang baru mulai menggeliat pada 2018 tersebut, harus menerima kenyataan pandemi penyakit akibat penyebaran virus Covid-19. Selama kurang lebih dua tahun membangun sektor wisata itu, saat ini tidak ada wisatawan yang datang ke desa itu.

Pemerintah Desa Ngabab mencatat, sejak pengagasan pada 2018, sudah ada sebanyak 350 orang wisatawan yang datang ke desa itu. Dan merasakan pengalaman hidup bersama para petani. Namun, saat pandemi Covid-19 melanda pada 2020, kegiatan wisata itu terhenti.

Baca Juga :
Warga Desa Dayu Dilematis di Wilayah Cagar Budaya

Oleh karenanya, sebagian besar masyarakaty Desa Ngabab berharap, pandemi bisa segera berlalu, agar ia dan keluarganya bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari kunjungan wisatawan. Meskipun saat ini sektor pariwisata di Desa Ngabab bisa kita sebut terhenti. Namun Pemerintah Desa Ngabab tetap memiliki rencana pengembangan untuk jangka panjang, sembari berharap pandemi Covid-19 segera berlalu.

Pemerintah desa masih terus berupaya untuk mengembangkan konsep wisata edukasi di Desa Ngabab. Terutama bagaimana cara untuk menarik wisatawan agar bisa berkunjung ke desa tersebut.

Pemerintah Desa Ngabab akan memanfaatkan tanah kas desa untuk dijadikan sebagai salah satu daya tarik terhadap para wisatawan. Rencananya, akan jadi panggung budaya, termasuk kompleks kebudayaan masyarakat Desa Ngabab.

Selain menambah infrastruktur untuk menarik minat wisatawan, Pemerintah Desa Ngabab juga mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah setempat, khususnya berupa pendampingan masyarakat, dalam upaya untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa. (ara/dim)

Exit mobile version