Rahmat Alfian Hidayat, Hafiz Asal Mojokerto Lolos Jadi Imam Masjid Besar di UEA

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama Rahmat Alfian Hidayat yang dinyatakan lolos seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA) di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (05/05/2021).(ANTARA/LINGKAR)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berfoto bersama Rahmat Alfian Hidayat yang dinyatakan lolos seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA) di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (05/05/2021).(ANTARA/LINGKAR)

SURABAYA, Lingkar.co – Salah seorang santri asal Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim) Rahmat Alfian Hidayat dinyatakan lolos menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA). Karena prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan selamat kepada Rahmat Alfian Hidayat.

Rahmat Alfian Hidayat merupakan salah seorang hafiz asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Alfian adalah penghafal Al Quran asal Mahad Umar Bin Khattab Surabaya dan Pondok Pesantren Ibnu Ali Sidoarjo.

Baca Juga:
Mengenal Aipda Hariyanto, Polisi Penyandang Disabilitas dengan Segudang Prestasi

Alfian merupakan satu dari 27 hafiz asal Indonesia terpilih. Sesuai jadwal, rencananya akan berangkat ke UEA pada Juni 2021. Pemprov Jatim turut serta memfasilitasi keberangkatannya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan selamat dan sukses atas raihan tersebut. Tak hanya itu, Khofifah juga berharap agar Alfian betah tinggal di UEA dan bisa menjalankan tugas dengan baik.

“Semoga betah dan bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (5/5/2021).

Gubernur Khofifah ingin keberadaan Alfian dapat secara proaktif mengampanyekan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Salah satunya dengan menebar dakwah, literasi, narasi, serta perbuatan yang sejuk, harmonis, damai, toleran dan penuh kasih sayang.

Baca Juga:
Perbolehkan Warga Shalat Tarawih di Masjid

“Jatim tentu sangat bangga kepada Alfian. Selamat dan sukses, semoga bisa menjalani dengan baik di sana,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

“Saya titip, sampaikan kepada masyarakat di sana. Bahwa rakyat Indonesia berbeda suku, agama, ras, dan budaya. Meski begitu, kita dapat hidup berdampingan dan damai,” tambah Khofifah.(ara/lut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *