PWNU Jatim Ingin Sosok Ketua PBNU Mendatang Berani Lawan Intoleransi dan Radikalisme

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, memberikan keterangan kepada pers, di Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021). ANTARA/LINGKAR.CO
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, memberikan keterangan kepada pers, di Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021). ANTARA/LINGKAR.CO

KEDIRI, Lingkar.co – Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, ingin agar sosok terpilih ketua umum PB NU mendatang mempunyai figur sebagai seorang pemimpin yang berani melawan intoleransi dan radikalisme.

“Kalau masih banyak aliran intoleransi radikal, memaksakan kehendak, lalu misal aliran itu masuk tetap harus ada ketua NU yang penuh untuk NKRI berani korbankan apapun,” kata KH Marzuki Mustamar kepada wartawan setelah pelantikan jajaran pengurus baru PC NU Kediri di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021).

Ia mengakui secara kelembagaan PWNU Jawa Timur memutuskan mendukung Kiai Haji Yahya Cholil Staquf atau akrab dengan sapaan Gus Yahya sebagai calon ketua umum PBNU mendatang.

Sebagai informasi, pada tanggal 23-25 Desember 2021 di Lampung rencananya akan digelar Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama.

KH Marzuki Mustamar mengatakan secara umum di NU ingin selamat. Yakni akidahnya selamat, lembaga selamat, ibadah juga tetap rajin, anak-anaknya selamat, negara selamat tidak kena sistem yang ingin merebut NKRI dan Pancasila.

Baca Juga:
Jelang Konfercab, Gus Nuhin Paparkan Visi Misi Calon Ketua PCNU Semarang

Menurut Ketua PWNU Jawa Timur itu, selama ini figur ketua umum PB NU terpilih sesuai dengan zamannya. Hal ini juga tidak terlepas dari campur tangan Tuhan yang memilihkan sosok ketua sesuai dengan zaman.

Mulai era kepemimpinan almarhum KH Abdurrahman Wahid yang pada saat itu mulai masuk aliran bermacam-macam dari internasional ke Indonesia.

Kemudian banyak pendirian pengurus cabang istimewa Nahdlatul Ulama era kepemimpinan almarhum KH Hasyim Muzadi.

Hingga muncul aliran trans nasional dari ideologi asing yang seolah dipaksakan di Indonesia, diantaranya Wahabi.

Padahal pada era kepemimpinan KH Said Aqil Siradj secara kuat melawan ideologi itu.

Untuk ke depan, ia tidak tahu tantangannya seperti apa. Namun jika masih banyak aliran-aliran intoleransi dan radikal di Indonesia memang NU membutuhkan figur yang kuat melawan ideologi tersebut.

PCNU Kediri Yakin Sosok Ketua PBNU Kedepan Sesuai

Sementara itu, Ketua PC NU Kabupaten Kediri, KH Muhammad Ma’mun Mahfud, di tempat yang sama yakin figur yang terpilih akan tepat pada waktunya sesuai dengan tantangannya.

“Ke depan tidak tahu, tapi hari ini kan radikalisme dan orang-orang yang ingin mendongkel NKRI. Kuat tidak tapi ‘ngeyel’ (keras kepala),” kata Gus Ma’mun, sapaan akrabnya.

Ia juga menambahkan hingga kini belum ada pertemuan membahas calon-calon di Muktamar 2021.

Namun, dari berbagai isu yang berkembang saat ini sudah santer nama-nama yang diunggulkan.

Kendati dari PWNU Jawa Timur sudah memberikan dukungan untuk Gus Yahya sebagai calon ketua umum PB NU, dari PC NU Kabupaten Kediri juga belum membahas secara resmi.

“Ini khan masih pengumpulan data dari kami. Bahwa kemudian ada edaran dari PW NU Jawa Timur yang sudah mendukung nama, belum disosialisasikan ke kami,” kata dia.

Muktamar Ke-34 NU di Lampung Desember Nanti

PBNU akan menggelar Muktamar ke-34 di Lampung yang akan berlangsung pada 23-25 Desember 2021.

Rencananya lokasi Muktamar NU di Lampung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena masih pandemi Covid-19. Kegiatan ini akan berlangsung secara hybrid dengan metode daring dan luring.

Penulis: Antara

Editor: Muhammad Nurseha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *